sumber gambar : Kontan.id
Pergerakan
saham batu bara kembali menjanjikan. Pantauan penulis, PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
menjadi salah satu perusahaan yang mencetak laba bersih yang banyak. Tercatat pada
kuartal III-2017 ini, telah melampaui perolehan laba bersih pada tahun ini. Hal
ini didorong dengan menguatnya harga batubara pada kontrak
pengiriman Agustus 2017 di ICE Futures Exchange menguat 1,85% menjadi US$ 77
per ton.
Memang untuk saat ini penjualan batubara di Indonesia sangat
dipengaruhi kebutuhan asing(China). Negara China merupakan salah satu tujuan
ekspor terbesar bagi Indonesia. Karena banyak industry-industri yang masih
menggunakan batubara. Sehingga apabila kebutuhan impor batubara bagi Negara China,
cukup atau bahkan malah mengalami pengurangan maka saham batubara di indonesia
akan kembali anjlok.
Pada
laporan tahunan perusahaan, PTBA menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19
persen. Tahun 2016, realisasi laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun, maka laba
bersih yang dipatok akhir tahun ini sebesar Rp 2,41 triliun. Sementara untuk
realisasi laba bersih pada kuartal III-2017 mencapai Rp 2,63 triliun. Angka itu
lebih melampaui dari target yang telah ditetapkan perusahaan.
Ketergantungan
saham batubara terhadap asing membuat kita was-was. Untuk kedepannya harap
diperhatikan kebijakan dari Negara China yang dapat mempengaruhi kebutuhan impor
batubara dari Indonesia.
