Sumber: Google.com
Beredarnya
kasus yang menimpa Raksasa perbankan asal Inggris, Standard Chartered Plc
(Stanchart) membuat PT Bank Permata Tbk(BNLI) mendapat keuntungan dari
kepercayaan raksasa perbankan asal Inggris tersebut. PT Bank Permata Tbk(BNLI)
akan menjadi tempat untuk pemindahan asset milik perusahaan perbankan Standard
Chartered Plc. Pemindahan asset dilakukan karena perusahaan asal Inggris
tersebut sedang diperiksa oleh otoritas keuangan Eropa dan Asia. Tentunya keuntungan
harga saham dipasar saham Indonesia akan melejit, karena alasan Bank ini
dianggap akan mengelolah asset yang bernilai banyak. Jadi dipastikan harga
saham yang saat ini berada dikisaran Rp700.- /lembar akan naik hingga Rp.1000/
lembar. Kasus yang membelit perusahaan asal Inggris tersebut tidak akan
berpengaruh terhadap perusahaan PT Bank Permata Tbk. Karena perusahaan ini haya
sebagai tempat pemindahan aset sementara.
Staf
Stanchart diduga ikut berperan dalam memindahkan aset senilai US$1,4
miliar dari negara dependensi Inggris tersebut ke Negeri Singa. Penyelidikan
dilakukan setelah Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Otoritas Jasa Keuangan
Guernsey (FSC) mendapat laporan dari karyawan Stanchart. Mereka mempertanyakan
mengenai waktu transaksi dan verifikasi sumber dana klien yang dipindahkan ke
Singapura tersebut. Dana yang dipindahkan tersebut diduga untuk menghindari
pajak(Sumber : Bloomberg). Adapun, beberapa pemilik aset tersebut yang berasal
dari Negara Indonesia dan dikabarkan berhubungan dengan militer. Regulator keuangan
yang menaungi kantor pusat Stanchart di London tersebut masih belum melakukan
tindak lanjut mengenai adanya isu ini. Bahkan Juru Bicara Stanchart menolak dalam
memberikan tanggapan terkait isu tersebut. Sedangkan Sekretaris FSC
Guernsey Dale Holmes yang juga menjadi juru bicara komite bersamaFSC Guernsey
dan MAS untuk menyelidiki kasus Stanchart masih belum berbicara mengenai hal
ini.
